Jepang di Piala Dunia 2022

Momen Siksaan Doha Berakhir Menjadi Kejutan Timnas Jepang di Piala Dunia 2022

Momen Siksaan Doha Berakhir Menjadi Kejutan Timnas Jepang di Piala Dunia 2022

Timnas Jepang mungkin bisa membuat kejutan dengan mengalahkan Jerman dan Spanyol di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022. Namun, tiga adu penalti yang gagal dilakukan para pemainnya melawan Kroasia menunjukkan bahwa tim Samurai Biru tidak berani mencetak rekor baru mencapai babak perempat final empat turnamen sepak bola terbesar tersebut. itu. tahunan itu.

Jepang menunjukkan kepercayaan diri melawan runner-up 2018 Kroasia di awal pertandingan. Takuma Asano dan kawan-kawan terus menyerang dan bertahan dengan solid di pertandingan yang berlangsung hingga 2 x 15 menit perpanjangan waktu itu.

Bisnis Jepang runtuh. Kalah adu penalti, raksasa Asia itu gagal mencapai perempat final untuk keempat kalinya dalam dua dekade terakhir.

Kekalahan dari Kroasia merupakan pengalaman yang menyakitkan bagi Jepang. Pasalnya, mereka datang ke Qatar untuk mengakhiri kutukan selalu tertahan di babak 16 besar sejak mengikuti Piala Dunia 28 tahun silam. Momen ini kemudian dikenal di Jepang sebagai “The Agony of Doha” dan menjadi salah satu kisah paling menyakitkan dalam sejarah sepak bola negara tersebut.

Ini juga menunjukkan bagaimana setelah tujuh Piala Dunia berturut-turut dan empat penampilan babak 16 besar, raksasa sepak bola Asia itu masih harus kehilangan banyak hal untuk melangkah lebih jauh. Pada tahun 2002 sebagai tuan rumah bersama Korea Selatan, Jepang kalah 1-0 dari Turki di babak 16 besar. Delapan tahun kemudian di Afrika Selatan, mereka kalah adu penalti dari Paraguay.

Delapan tahun berselang, pada Piala Dunia 2018 di Rusia, Jepang seakan mematahkan kutukan mereka. Sempat unggul dua gol melawan Belgia dan bertahan hingga menit ke-69, Samurai Biru malah kebobolan tiga gol di menit-menit akhir.

Awal Yang Baik

Pada Senin, 5 Desember 2022, di Al Wakrah, Jepang tampak seperti tim yang layak mendapat tempat di perempat final. Di penghujung babak pertama, mereka memimpin untuk mengalahkan Kroasia dengan memanfaatkan permainan cepat mereka di sayap. Mereka unggul 1-0 di babak pertama sebelum Ivan Perisic memberi Jepang awal yang sulit.

Pelatih Hajime Moriyasu terlihat mengumpulkan para pemainnya sebelum perpanjangan waktu dan adu penalti. Namun, obrolan ringan tidak banyak membantu.

Baca Juga : Hasil Brasil Vs Korea Selatan Piala Dunia 2022: Selecao Libas Taeguk Warriors 4-1

Bahasa tubuh para pemain Jepang menunjukkan keengganan, keraguan dan kurangnya semangat dalam mengeksekusi tendangan penalti. Takumi Minamino dan Kaoru Mitoma gagal. Takuma Asano menawarkan sedikit harapan, tetapi kegagalan Maya Yoshida memberi Kroasia peluang untuk menyegel tempat mereka di delapan besar. Mario Pasalic dengan gemilang membodohi kiper Shuichi Gonda dan mengubur impian Jepang di Piala Dunia 2022.

Moriyasu mendapat sorakan dari fans timnas Jepang saat menyapa fans usai kekalahan tersebut. Meski gagal finis di delapan besar, menurutnya, timnya menunjukkan bahwa era baru sepak bola Jepang telah dimulai. “Kami tidak bisa menembus penghalang untuk masuk delapan besar, tapi para pemain mampu menunjukkan generasi baru sepak bola Jepang,” katanya.

“Kami mengalahkan Jerman dan Spanyol yang merupakan juara Piala Dunia. Kami harus percaya diri dengan kemampuan kami dan jika kami bertujuan tidak hanya untuk mengejar tetapi untuk mengungguli, saya pikir akan ada masa depan yang berbeda untuk sepak bola Jepang,” kata Moriyasu.