Piala Dunia

Inggris vs Prancis: Dua Kali Duel di Piala Dunia, The Three Lions Selalu Kalahkan Les Blues

Inggris vs Prancis: Dua Kali Duel di Piala Dunia, The Three Lions Selalu Kalahkan Les Blues

Bolaprediksi.org – Duel Inggris vs Prancis akan tersaji di babak perempat final Piala Dunia 2022, Minggu (11/12/2022) dini hari WIB.

Laga Inggris vs Prancis ini akan tersaji di Al Bayt Stadium. Pemenangnya akan berhadapan dengan juara perlombaan Maroko vs Portugal.

Inggris sebelumnya berhasil membekuk Senegal di babak 16 besar. The Three Lions menang telak 3-0.

Sementara itu Prancis melenggang ke perempat final berakhir mengandaskan konfrontasi Polandia. Robert Lewandowski dkk mereka pulangkan dari Qatar dengan poin 3-1.

Duel Inggris vs Prancis ini akan sengit. Karena kedua regu diperkuat banyak pemain bintang.

Sebelum menyaksikan perlombaan hal yang demikian, mari simak fakta-fakta menarik kedua regu di bawah ini.

Baca Juga: Satu Bulan? Tiga Bulan? Mikel Arteta Belum Tahu Berapa Lama Gabriel Jesus Cedera

Fakta-fakta Duel Inggris vs Prancis

  • Inggris dan Prancis total bertemu sebanyak 31 kali. Inggris menang 17 kali sementara Prancis sembilan kali. Lima sisanya berakhir imbang.
  • Kedua negara sebelumnya telah bertemu dua kali di Piala Dunia, keduanya di babak penyisihan grup.
  • Pertemuan Piala Dunia terakhir terjadi di babak penyisihan grup 1982 di mana Inggris menang 3-1 di Bilbao, Spanyol. Bryan Robson membuat Inggris unggul setelah hanya 28 detik (gol paling awal ke-4 dalam sejarah Piala Dunia) sebelum Gerard Soler menyamakan kedudukan setelah 24 menit. Robson (67′) kembali mencetak gol sebelum Paul Mariner mengamankan kemenangan dengan 7 menit tersisa.
  • Juga bertemu di babak penyisihan grup pada tahun 1966 di mana Inggris menang 2-0 di Wembley berkat dua gol dari Roger Hunt, satu kali di setiap babak.
  • Juga pernah bertemu tiga kali di Kejuaraan Eropa, juga semuanya di babak penyisihan grup. Prancis menang sekali dengan dua hasil imbang.
  • Pertemuan Euro terakhir berakhir imbang 1-1 di Donetsk, Ukraina, pada 2012 – Joleon Lescott membuat Inggris unggul setelah setengah jam sebelum Samir Nasri menyamakan kedudukan sembilan menit kemudian. Jordan Henderson masuk sebagai pemain pengganti sementara Hugo Lloris menjadi starter untuk Prancis.
  • Prancis menang 2-1 di babak penyisihan grup di Lisbon pada Euro 2004 di mana dua gol Zinedine Zidane di injury time (satu tendangan bebas, satu penalti) membatalkan gol pembuka Frank Lampard di menit ke-38.
  • Pertemuan turnamen besar pertama terjadi di Euro 1992 – kedua negara berbagi hasil imbang 0-0 di Malmo.
  • Terakhir bertemu dalam pertandingan persahabatan di Saint-Denis pada Juni 2017. Prancis menang 3-2 lewat gol Ousmane Dembele, Djibril Sidibe, dan Samuel Umtiti. Harry Kane mencetak dua gol (1 penalti) untuk Inggris. Prancis membuat Raphael Varane dikeluarkan dari lapangan karena melakukan pelanggaran terhadap Dele Alli – pertandingan itu adalah yang pertama di mana VAR digunakan dalam pemain internasional Inggris. Kylian Mbappe memenangkan penampilan ke-4 untuk Prancis pada malam itu sementara Kane, pada penampilan ke-19, menjadi kapten Inggris untuk kedua kalinya. Ini adalah pertandingan internasional terakhir yang tidak dimainkan Antoine Griezmann (71 pertandingan berturut-turut sejak itu).
  • Inggris telah memenangkan pertemuan sebelumnya 2-0 dalam pertandingan persahabatan di Wembley pada November 2015 – Dele Alli dan Wayne Rooney mencetak gol. Eric Dier, John Stones, Raheem Sterling dan Harry Kane menjadi starter untuk Inggris sementara Hugo Lloris dan Raphael Varane menjadi starter untuk Prancis dengan Kingsley Coman, Olivier Giroud dan Antoine Griezmann sebagai pemain pengganti.
  • Inggris hanya memenangkan 1 dari 8 pertemuan terakhir (2 seri, 5 kekalahan) sejak Alan Shearer mencetak satu-satunya gol dalam kemenangan 1-0 di Tournoi de France di Marseille pada Juni 1997.
  • Satu-satunya hat-trick dalam pertandingan ini yang dicetak oleh Geoff Hurst dalam kemenangan persahabatan 5-0 Inggris di Wembley pada Maret 1969.
  • Pertama kali bertemu dalam pertandingan persahabatan di Paris pada Mei 1923 dimana Inggris menang 4-1.

Fakta-fakta Menarik Inggris

  • Inggris tampil di Piala Dunia ke-16 mereka – dan ke-7 berturut-turut, rekor terbaik mereka.
  • Finis ke-4 mereka pada tahun 2018 menyamai penampilan Piala Dunia terbaik mereka di luar negeri (juga finis ke-4 pada tahun 1990).
  • Memuncaki grup mereka di Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 2006.
  • Ditetapkan untuk bermain di perempat final Piala Dunia ke-6 mereka dalam format saat ini (sejak 1986).
  • Kalahkan Swedia 2-0 pada perempat final 2018 di Samara dengan gol dari Harry Maguire dan Dele Alli.
  • Tak pernah lolos dari perempat final berturut-turut dalam format saat ini – kalah adu penalti v Portugal (menyusul hasil imbang 0-0) pada 2006, kalah 2-1 v Brasil pada 2002, mengalahkan Kamerun 3-2 (usai extra time) pada 1990 dan kalah 2-1 v Argentina pada tahun 1986.
  • Juga bermain di perempat final Piala Dunia tahun 1970 (kalah 3-2 usai extra time v Jerman Barat), tahun 1966 (mengalahkan Argentina 1-0), tahun 1962 (kalah 3-1 v Brasil) dan 1954 (kalah 4-2 v Uruguay ).
  • Secara total, Inggris telah melaju dari hanya 3 dari 9 perempat final Piala Dunia mereka (2018, 1990, 1966).
  • Telah melewati perempat final Piala Dunia hanya dua kali sejak memenangkan turnamen sebagai tuan rumah pada tahun 1966.
  • Telah mencetak gol dalam 8 dari 9 perempat final Piala Dunia mereka – bermain imbang 0-0 dengan Portugal pada tahun 2006.
  • Tidak kebobolan dalam 2 perempat final Piala Dunia terakhir mereka – v Swedia dan Portugal. Kalah 2-1 v Brasil pada tahun 2002.
  • Inggris menyamai kemenangan babak sistem gugur Piala Dunia terbesar mereka melawan Senegal di babak 16 besar – juga menang 3-0 di babak 16 besar melawan Paraguay pada tahun 1986 dan melawan Denmark pada tahun 2002. Mereka akhirnya kalah dari pemenang di kedua kuarter berikutnya. -final.
  • Tiga dari 7 pertandingan babak sistem gugur Piala Dunia terakhir Inggris membutuhkan perpanjangan waktu atau penalti – kalah 2-1 (aet) v Kroasia di semifinal 2018, mengalahkan Kolombia melalui adu penalti di babak 16 besar 2018 dan kalah adu penalti v Portugal di 2006 perempat final.
  • 3 kekalahan Piala Dunia terakhir dan 5 dari 6 terakhir di final datang melawan lawan Eropa – pengecualian saat itu adalah kekalahan 2-1 di fase grup v Uruguay pada 2014.
  • Memenangkan hanya 3 dari 10 pertandingan Piala Dunia terakhir mereka v lawan Eropa (2 seri, 5 kalah) – mengalahkan Wales 3-0 di babak grup 2022, Swedia 2-0 di perempat final 2018 dan Slovenia 1-0 di babak grup 2010.
  • Menang hanya 6 kali dari 22 pertandingan Piala Dunia terakhir mereka v lawan Eropa (8 seri, 8 kalah).
  • Belum pernah memenangkan pertandingan Piala Dunia berturut-turut melawan tim asal Eropa sejak penyisihan grup 1982 – mengalahkan Prancis 3-1 sebelum menang 2-0 v Cekoslowakia.
  • Tiga dari 7 pertandingan babak sistem gugur Piala Dunia terakhir Inggris membutuhkan perpanjangan waktu atau penalti – kalah 2-1 (aet) v Kroasia di semifinal 2018, mengalahkan Kolombia melalui adu penalti di babak 16 besar 2018 dan kalah adu penalti v Portugal di 2006 perempat final.
  • 3 kekalahan Piala Dunia terakhir dan 5 dari 6 terakhir di final datang melawan lawan Eropa – pengecualian saat itu adalah kekalahan 2-1 di fase grup v Uruguay pada 2014.
  • Memenangkan hanya 3 dari 10 pertandingan Piala Dunia terakhir mereka v lawan Eropa (2 seri, 5 kalah) – mengalahkan Wales 3-0 di babak grup 2022, Swedia 2-0 di perempat final 2018 dan Slovenia 1-0 di babak grup 2010.
  • Menang hanya 6 dari 22 pertandingan Piala Dunia terakhir mereka v lawan Eropa (8 seri, 8 kalah).
  • Belum pernah memenangkan pertandingan Piala Dunia berturut-turut melawan lawan Eropa sejak penyisihan grup 1982 – mengalahkan Prancis 3-1 sebelum menang 2-0 v Cekoslowakia.
  • Belum pernah memenangkan 3 pertandingan Piala Dunia berturut-turut sejak 1990 (v Mesir, Belgia dan Kamerun).
  • Hanya sekali memenangkan lebih dari 3 pertandingan di Piala Dunia yang sama – menang 5 kali pada tahun 1966.
  • Mencatat 3 clean sheet Piala Dunia berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 2002 – v Argentina, Nigeria, dan Denmark. Tidak menyimpan 4 berturut-turut sejak 1982 (juga melakukannya pada 1966).
  • Telah menyamai rekor 12 gol mereka di Piala Dunia, yang dibuat pada 2018.
  • Memiliki 8 pencetak gol berbeda di Piala Dunia 2022, terbanyak di turnamen besar.
  • 9 gol Inggris di babak penyisihan grup adalah yang terbanyak dalam satu babak penyisihan grup di turnamen besar mana pun.
  • Gol Harry Kane berikutnya akan menjadi yang ke-53 untuk Inggris, membuatnya sejajar dengan Wayne Rooney sebagai pencetak gol terbanyak Inggris sepanjang masa.
  • 3 assist Kane adalah yang terbanyak dari pemain mana pun di Piala Dunia ini bersama dengan Bruno Fernandes.
  • Melawan Senegal, Kane mencetak gol ke-11nya di gabungan Piala Dunia/Kejuaraan Eropa – menyalip Gary Lineker (10) dengan gol terbanyak di turnamen besar untuk Inggris.
  • Melawan Senegal, Jordan Henderson (berusia 32 tahun 170 hari) menjadi pencetak gol tertua ke-2 Inggris di Piala Dunia – setelah Tom Finney (36 tahun 64 hari) v USSR pada tahun 1958. Ia menjadi pencetak gol tertua Inggris dalam pertandingan babak sistem gugur Piala Dunia.
  • Harry Kane dan Raheem Sterling (keduanya saat ini 21) bisa menyamai rekor Ashley Cole dari 22 penampilan turnamen besar untuk Inggris.
  • Gareth Southgate akan memimpin pertandingan Piala Dunia ke-12 sebagai pelatih kepala Inggris – memindahkannya ke posisi ke-2 bersama Bobby Robson. Hanya Walter Winterbottom (14) yang mengambil alih lebih banyak.
  • Southgate akan menjadi manajer Inggris pertama yang berhasil mencapai dua semifinal Piala Dunia, setelah mencapai empat besar pada 2018. Satu-satunya penampilan semifinal The Three Lions lainnya terjadi di bawah Alf Ramsey pada 1966 dan Bobby Robson pada 1990.
  • Menyusul raihan runner-up mereka di Euro 2020, Inggris adalah satu-satunya negara Eropa yang mencapai empat besar di dua turnamen besar terakhir.
  • Belum pernah memenangkan 3 pertandingan berturut-turut pada tahun 2022 – terakhir melakukannya selama putaran 4 antara November 2021 dan Maret 2022.
  • Telah mempertahankan 3 clean sheet berturut-turut – rekor terbaik sejak rekor nasional 7 kali berturut-turut antara Juni-Juli 2021.
  • Eric Dier dan Jordan Pickford bersiap untuk tampil ke-50 kalinya bersama Inggris.

Fakta-fakta Menarik Prancis

  • Prancis adalah negara pertama yang lolos ke babak 16 besar di Piala Dunia ini, menyusul kemenangan 2-1 pada MD2 atas Denmark.
  • Sekarang telah berhasil maju dari penyisihan grup (awal) mereka dalam 7 dari 9 penampilan Piala Dunia terakhir mereka – gagal melakukannya pada tahun 2002 dan 2010.
  • Telah menghindari kutukan yang melanda tiga pemenang Piala Dunia sebelumnya dan empat pemenang Eropa terakhir dari turnamen yang semuanya tersingkir di babak penyisihan grup di putaran final berikutnya – Jerman pada 2018, Spanyol pada 2014, Italia pada 2010 – dan Prancis sendiri pada tahun 2002.
  • Merupakan juara bertahan pertama yang mencapai perempat final Piala Dunia sejak Brasil pada 2006.
  • Telah mencapai final Piala Dunia dalam tiga dari enam edisi terakhir (1998, 2006, 2018) – terbanyak dibandingkan negara mana pun pada periode tersebut.
  • Bertujuan untuk menjadi negara pertama yang memenangkan Piala Dunia berturut-turut sejak Brasil pada tahun 1958 dan 1962. Italia, pada tahun 1934 dan 1938, adalah satu-satunya negara Eropa yang mencapai prestasi tersebut
  • Telah mencapai perempat final dalam 3 Piala Dunia berturut-turut untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
  • Telah maju dari 4 dari 5 pertandingan perempat final Piala Dunia mereka dalam format saat ini (sejak 1986) – mengalahkan Uruguay 2-0 pada 2018 dan Brasil 1-0 pada 2006 menyusul keberhasilan adu penalti melawan Italia pada 1998 dan Brasil pada 1986.
  • Satu-satunya kekalahan perempat final Piala Dunia dalam format saat ini adalah 1-0 melawan Jerman pada 2014.
  • Juga bermain di perempat final Piala Dunia 1958 (menang 4-0 v Irlandia Utara) dan 1938 (kalah 3-1 v Italia).
  • Telah mengukir clean sheet dalam 4 dari 7 perempat final Piala Dunia mereka.
  • Telah maju 14 kali dari 16 pertandingan babak sistem gugur Piala Dunia terakhir mereka – kalah 1-0 dari Jerman di perempat final 2014 dan adu penalti melawan Italia di final 2006.
  • Memenangkan 9 dari 11 pertandingan Piala Dunia terakhir – kalah 1-0 v Jerman di perempat final 2014 dan imbang 0-0 v Denmark di babak penyisihan grup 2018
  • Menjaga hanya 1 clean sheet dalam 10 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi – dalam kemenangan 2-0 di kandang Nations League vs Austria pada 22 September.
  • Hugo Lloris akan tampil ke-143 untuk Prancis, sebuah rekor nasional baru. Dia saat ini sejajar dengan Lilian Thuram di 142.
  • Lloris bersiap untuk tampil ke-18 di Piala Dunia, sebuah rekor nasional baru. Dia saat ini sejajar dengan Fabien Barthez dan Thierry Henry di 17.
  • Olivier Giroud mencetak gol ke-52 untuk Prancis melawan Polandia, menjadi pencetak gol terbanyak Prancis sepanjang masa, menyalip Thierry Henry (51). Berusia 36 tahun dan 65 tahun, dia juga menjadi pencetak gol tertua dalam pertandingan babak sistem gugur Piala Dunia sejak Roger Milla (38 tahun 34 hari) pada tahun 1990.
  • Giroud telah mencetak 3 gol di Piala Dunia 2022 – satu-satunya pemain berusia 36+ yang mencetak lebih banyak gol dalam satu Piala Dunia turnamen itu Roger Milla untuk Kamerun pada tahun 1990 (4 gol berusia 38). Kylian Mbappe adalah pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 2022 dengan 5 gol (ia mencetak 4 gol pada 2018).
  • Mbappe kini telah mencetak 9 gol Piala Dunia (dalam 11 penampilan) – hanya Just Fontaine (13) yang memiliki lebih banyak untuk Prancis.
  • Mbappe telah menjadi pemain pertama yang mencetak 9 gol Piala Dunia sebelum ulang tahunnya yang ke-24 – dua golnya melawan Polandia di babak 16 besar membuatnya melampaui rekor yang ia bagikan dengan Pele.
  • Antoine Griezmann kini telah tampil dalam 71 pertandingan Prancis berturut-turut – pertandingan terakhir yang dia lewatkan adalah kemenangan persahabatan 3-2 melawan Inggris pada Juni 2017.
  • Griezmann tidak melewatkan pemain internasional Prancis yang kompetitif sejak melakukan debutnya pada Maret 2014
  • Griezmann telah mencetak 11 gol di turnamen besar (4 Piala Dunia, 7 Euro) – hanya Thierry Henry (12), Just Fontaine (13) dan Michel Platini (14) yang mencetak lebih banyak.
  • Melawan Tunisia di MD3, Steve Mandanda menjadi pemain tertua Prancis, berusia 37 tahun & 247 hari, melampaui Bernard Lama (37 tahun 148 hari v Inggris pada September 2000).
  • Telah menggunakan semua kecuali 1 dari 25 pemain mereka yang tersedia di Piala Dunia 2022 – hanya Alphonse Areola yang tidak tampil.

Kalah Dramatis Dari Argentina, Louis van Gaal: Belanda Telah Memberikan Segalanya, Saya Bangga!

Kalah Dramatis Dari Argentina, Louis van Gaal: Belanda Telah Memberikan Segalanya, Saya Bangga!

Bolaprediksi.org – Timnas Belanda harus mengakhiri perjalanan di Piala Dunia 2022 setelah kalah dramatis dari Argentina. Tim asuhan Louis van Gaal tersebut gagal melaju ke babak semifinal setelah kalah melalui drama adu penalti dengan skor 4-3 pada Sabtu (10/12/2022).

Louis van Gaal mengungkapkan bahwa Belanda sudah mengerahkan semua upaya untuk memenangkan lomba ini. Tapi riilnya Regu Oranje konsisten keok oleh Argentina yang tampil impresif bersama Lionel Messi.

Upaya yang dijalankan van Gaal nampak benar-benar terang di babak kedua dikala Belanda ketinggalan 2-0 dari Argentina. Taktik memasukkan Wout Weghorst berjalan tepat sasaran dengan berdonasi dua gol di penghujung babak kedua sampai memaksa Argentina bermain hingga adu pinalti.

“Tak ada yang perlu dicela dari diri aku sendiri. Buah-si kecil berjuang hingga akhir yang pahit dan kini mereka berada di ruang ganti dengan perasaan sedih. Mereka memberikan segalanya, aku benar-benar berbangga,” jelas van Gaal dikutip dari Fotmob.

Ironi Van Gaal

Kekalahan Belanda dari Argentina di Piala Dunia 2022 ternyata menyimpan duka tersendiri bagi Louis van Gaal. Pasalnya ini menjadi kali kedua van Gaal digagalkan Argentina di Piala Dunia.

Sebelumnya van Gaal juga memimpin timnas Belanda di Piala Dunia 2014. Mencapai babak semifinal, van Gaal harus mengubur mimpinya bermain di partai puncak setelah kalah lewat adu penalti.

Tentu saja kalah dua kali dengan tim dan cara yang sama merupakan ironi paling menyakitkan untuk karier kepelatihan van Gaal. Terlebih van Gaal yang sudah berusia 71 tahun kemungkinan besar tidak akan kembali terjun bertarung di Piala Dunia selanjutnya.

“Saya bersenang-senang (di Piala Dunia 2022). Sangat menyakitkan untuk keluar seperti ini (adu penalti), terutama karena saya melakukan semua yang saya bisa untuk mencegah hal ini terjadi,” ujar van Gaal.

Baca Juga: 5 Calon Kuat Peraih Golden Ball Piala Dunia 2022: Ada Lionel Messi

Torehan Gemilang Belanda Pecah

Kekalahan oleh Argentina sepertinya menghancurkan semua yang dibangun oleh Louis van Gaal. Argentina menjadi tim pertama yang mampu mengalahkan Belanda sejak van Gaal kembali ditunjuk sebagai pelatih.

Van Gaal kembali melatih timnas Belanda tahun lalu untuk bertarung di Piala Dunia 2022. Sebelumnya van Gaal juga pernah menukangi Tim Oranje pada tahun 2000-2001 dan 2012-2014.

Sejak kembali menjadi pelatih Belanda, van Gaal menorehkan 20 laga tanpa kekalahan. Namun kekalahan dari Argentina di perempat final Piala Dunia 2022 menjadi yang pertama bagi van Gaal.

“Yang saya tinggalkan adalah tim yang luar biasa, sebagai manusia dan pesepakbola. Saya adalah pelatih untuk 20 pertandingan dan kami tidak kehilangan satu pun dari mereka. Ada alasan untuk itu,” ucap van Gaal.

5 Calon Kuat Peraih Golden Ball Piala Dunia 2022: Ada Lionel Messi

5 Calon Kuat Peraih Golden Ball Piala Dunia 2022: Ada Lionel Messi

Bolaprediksi.org – Piala Dunia 2022 sudah memasuki babak perempat final. Sekarang ada delapan tim yang bersaing menjadi juara di Qatar pada 18 Desember 2022.

Perdebatan bukan hanya soal calon juara. Namun, fans sepak bola juga beradu argumen tentang siapa saja yang bakal menjadi pencetak gol terbanyak peraih Golden Boot hingga pemain terbaik peraih Golden Ball.

Jika Kylian Mbappe menjadi favorit peraih Golden Boot karena telah mencetak lima gol, lalu siapa yang kemungkinan bakal memenangkan Sepatu Emas? FIFA akan mengumumkan pemenangnya juga selepas final Piala Dunia.

Komite Teknis FIFA akan menyusun daftar pemain dan kemudian media memilih pemenang melalui pemungutan suara. Pemilihan pemain terbaik Piala Dunia yang menyabet gelar Golden Ball ini pertama kali FIFA perkenalkan pada 1982.

Lalu siapakah yang akan memenangi Golden Ball pada Piala Dunia 2022? Tanpa basa-basi lagi kita simak kandidatnya.

Frenkie De Jong

Frenkie De Jong adalah pemain kunci Belanda di Piala Dunia 2022 dan menjadi man of the match saat melawan Senegal pada 16 besar. De Jong memberikan assist yang cantik untuk gol Cody Gakpo pada laga tersebut untuk memastikan tiket ke perempat final.

De Jong memamerkan kelincahan dan kemampuan menavigasi permainan De Oranje selama di Qatar. Pemain Barcelona itu juga mencetak gol pada laga melawan Qatar.

4. Casemiro (Brasil)

Brasil membawa sembilan penyerang ke Qatar tetapi lini tengah begitu kukuh berkat kehadiran Casemiro. Juara Liga Champions lima kali itu benar-benar jadi motor permainan Selecao dengan mengalirkan bola dari belakang ke depan.

Kemampuan membaca permainan Casemiro juga membuat serangan lawan kandas di lini tengah Brasil. Dia juga mencetak satu-satunya gol kemenangan Brasil atas Swiss dan mengantar negaranya lolos ke 16 besar.

Baca Juga: Timnas Maroko dan Tim-tim Kejutan pada Fase Gugur Piala Dunia

3. Kylian Mbappe (Prancis)

Seperti prediksi, Kylian Mbappe menjadi mesin gol di Piala Dunia 2022. Dia telah mencetak lima gol dan dua assist serta membawa Prancis melaju ke perempat final.

Pemain berusia 23 tahun itu menutup semua lubang yang Karim Benzema tinggalkan karena cedera. Kecepatan, kemampuan untuk mengalahkan pemain bertahan, dan keterampilan Mbappe untuk menemukan ruang kosong sangat membahayakan bagi lawan-lawannya.

2. Bruno Fernandes (Portugal)

Bruno Fernandes adalah pilar penting bagi Portugal di Piala Dunia 2022 setelah memahat dua gol dan tiga assist. Dia menciptakan dua asisst saat negaranya mengalahkan Ghana 3-2.

Bruno juga mencetak brace saat menang 2-0 atas Uruguay dan tidak bermain saat Portugal kalah dari Korea Selatan. Dia kembali mencetak satu asisst saat Portugal melumat Swiss 6-1 dan melaju ke perempat final.

1. Lionel Messi (Argentina)

Ini kemungkinan akan menjadi Piala Dunia terakhirnya dan Messi terlihat garang dengan tiga gol dan satu assist dari empat penampilan di Qatar. Tentu saja kegarangannya itu untuk menghasilkan gelar Piala Dunia pertama baginya.La Pulga memiliki peran penting karena berperan sebagai pengatur serangan Argentina. Meski mejadi favorit meraih Bola Emas, tetapi Messi tidak ingin apa pun selain trofi Piala Dunia.

Portugal Pulangkan Dua Pemain PSG dari Piala Dunia 2022

Portugal Pulangkan Dua Pemain PSG dari Piala Dunia 2022

Bolaprediksi.org – Kiprah Danilo Pereira dan Nuno Mendes di Piala Dunia 2022 akhirnya berakhir lebih cepat dari rekan-rekannya. Dua pemain Paris Saint-Germain ini dipulangkan oleh Portugal ke Prancis.

Kedua pemain menderita cedera pada dua perlombaan berbeda. Danilo lebih dahulu cedera sesudah laga pertama melawan Ghana.

Mendes sendiri tak bermain pada perlombaan pertama. Sang pemain baru menerima cedera ketika diwariskan di perlombaan kedua melawan Uruguay.

Ketika dipastikan cedera, kedua pemain ini masih bersama skuad Portugal. Alasannya, kedua pemain diprediksi cuma akan melewatkan perlombaan fase grup. Melainkan terbukti, kedua pemain patut bolos lebih lama.

Dipulangkan ke Prancis

Portugal akhirnya memutuskan untuk memulangkan kedua pemain ke Prancis. Mereka dipulangkan secara berbarengan.

Menurut laporan Pedro Sepulveda, kedua pemain dipulangkan pada Kamis (8/12/2022) dini hari WIB. Proses pemulihan selanjutnya akan diteruskan oleh PSG.

Tanpa kedua pemain ini, Portugal akan bersiap menghadapi sisa turnamen dengan 24 pemain.

Baca Juga: Tangkis 2 Penalti Spanyol, Yassine Bounou Catat Sejarah Baru di Piala Dunia

Cedera Paha

Sementara itu, GOAL memastikan bahwa cedera yang dialami Mendes adalah cedera paha. Ia mendapatkannya saat bermain sebagai starter melawan Uruguay.

Mendes yang bermain di posisi bek kiri itu tidak bisa menuntaskan pertandingan secara penuh. Ia ditarik keluar di menit ke-42.

Pemain berusia 20 tahun itu digantikan oleh Raphael Guerreiro. Tanpa Mendes, Guerreiro menjadi pilihan utama.

Retak Tulang Rusuk

Cedera yang dialami Danilo lebih parah. Laporan yang sama mengklaim kalau tiga tulang rusuknya mengalami retak.

Cederanya itu diperoleh setelah laga pertama melawan Ghana. Padahal, Danilo yang dimainkan sebagai bek tengah di laga itu bermain penuh.

Alhasil, posisi pemain berusia 31 tahun itu digantikan oleh Pepe.

Jadwal Pertandingan Timnas Portugal Berikutnya

Perempat Final Piala Dunia 2022

Sabtu, 10 Desember 2022 pukul 02.00 WIB
Maroko vs Portugal
Al Thumama Stadium

Timnas Maroko dan Tim-tim Kejutan pada Fase Gugur Piala Dunia

Timnas Maroko dan Tim-tim Kejutan pada Fase Gugur Piala Dunia

Bolaprediksi.org – Timnas Maroko membuat kejutan pada Piala Dunia 2022. Mereka sukses menyingkirkan Spanyol dan melaju ke perempat final turnamen yang dihelat di Qatar ini.

Berhasil Maroko diraih lewat adu pinalti pada Babak 16 Besar Piala Dunia 2022, sesudah kedua regu bermain imbang tanpa gol sampai babak perpanjangan waktu usai. Dalam drama adu pinalti ini, Hakim Ziyech dan kawan-kawan menang dengan nilai 3-0.

Bagi Maroko, lomba ini dapat dikatakan kejutan. Pasalnya, kendati ada sejumlah pemain bintang di regu hal yang demikian, seperti Achraf Hakimi, Ziyech, dan Yassine Bounou, Maroko di atas kertas bukanlah lawan seimbang bagi Spanyol.

Berhasil Maroko ini bukanlah yang pertama terjadi sepanjang sejarah Piala Dunia. Ada sejumlah regu yang juga berhasil mencetak kejutan pada fase gugur turnamen sepak bola terakbar di kolong langit hal yang demikian.

Regu-regu mana saja yang mencetak kejutan di fase gugur Piala Dunia? Simak tulisan selengkapnya di bawah ini.

Rumania 3-2 Argentina (Piala Dunia 1994)

Kejutan pertama dalam daftar delapan kejutan terbesar sepanjang fase gugur Piala Dunia dicetak oleh Rumania. Mereka sukses mengalahkan Argentina dengan skor 3-2 pada Babak 16 Besar Piala Dunia 1994.

Rumania melaju ke 16 Besar dengan status juara Grup A. Sementara itu, Argentina berstatus sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik di turnamen tersebut.

Dalam laga yang dihelat di Rose Bowl, Pasadena, 3 Juli 1994, Rumania menang melalui gol-gol Ilie Dumitrescu (dua gol) dan Gheorghe Hagi. Sementara, dua gol Argentina dicetak Gabriel Batistuta dan Abel Balbo.

Yang membuat hasil ini mengejutkan adalah bahwa tim Argentina pada saat itu diperkuat sejumlah pemain top dunia, termasuk legenda sepak bola, Diego Armando Maradona.

Bulgaria 2-1 Jerman (Piala Dunia 1994)

Pada Piala Dunia 1994 juga ada kejutan lain tercipta. Jerman harus menelan kekalahan 1-2 dari Bulgaria pada Babak Perempat Final turnamen yang dihelat di Amerika Serikat tersebut.

Bulgaria sebelumnya sukses menyikat Meksiko melalui adu penalti pada Babak 16 Besar. Sementara itu, Jerman lolos ke perempat final setelah menaklukkan Belgia dengan skor 3-2.

Dalam perempat final yang dihelat di Giants Stadium, 10 Juli 1994, Jerman unggul terlebih dahulu melalui Lothar Matthaus. Namun, Bulgaria mencetak dua gol balasan melalui Hristo Stoichkov dan Yordan Letchkov.

Sama seperti Argentina, yang lebih dulu tersingkir, Jerman juga merupakan salah satu tim unggulan pada turnamen ini. Hal tersebut tak lepas dari keberadaan pemain-pemain bintang macam Matthaus, Jurgen Klinsmann, Matthias Sammer, dan lain-lain.

Jerman 0-3 Kroasia (Piala Dunia 1998)

Jerman harus kembali pesakitan pada ajang Piala Dunia. Pada Perempat Final Piala Dunia 1998, Tim Panser harus menelan kekalahan tiga gol tanpa balas dari Kroasia.

Jerman sendiri sebelumnya tampil perkasa dengan mengalahkan Meksiko pada Babak 16 Besar. Sementara itu, pada fase yang sama, Kroasia harus bersusah payah untuk mengalahkan Rumania.

Namun, kesaktian Jerman luntur di tangan Kroasia. Pada laga yang dihelat di Stade de Gerland, Lyon, 4 Juli 1998, mereka harus rela digelontor gol-gol Robert Jarni, Goran Vlaovic, dan Davor Suker.

Langkah Kroasia sendiri akhirnya terhenti pada babak semifinal. Namun, mereka sukses meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan Belanda dengan skor 2-1.

Korea Selatan 2-1 Italia (Piala Dunia 2002)

Kejutan besar kembali terjadi pada Piala Dunia 2002. Italia harus rela mengemasi koper mereka setelah disingkirkan Korea Selatan pada Babak 16 Besar turnamen yang dihelat bersama oleh Jepang dan Negeri Ginseng tersebut.

Korea Selatan sendiri lolos dengan status sebagai kampiun Grup D. Sementara itu, Italia melaju ke Babak 16 Besar dengan status runner-up Grup G.

Dalam laga Babak 16 Besar yang dihelat di Daejeon World Cup Stadium Daejeon, 18 Juni 2002, Italia unggul terlebih dahulu melalui gol Christian Vieri. Namun, Korea Selatan menyamakan kedudukan melalui Seol Ki Hyeon pada menit 88. Kemudian, pada waktu tambahan, Ahn Jung Hwan membuat Gli Azzurri menangis melalui golnya.

Hasil ini tergolong mengejutkan karena Korea Selatan -kendati berstatus tuan rumah- kerap dipandang sebagai tim pupuk bawang. Sementara, Italia memiliki skuad bertabur bintang.

Spanyol 3-5 Korea Selatan (Piala Dunia 2002)

Berakhir menumbangkan Italia, Korea Selatan kembali membikin kejutan. Kali ini, giliran Timnas Spayol yang mereka kalahkan pada Perempat Final Piala Dunia 2022.

Korea Selatan, sebelumnya, berhasil menekuk Italia pada Babak 16 Besar. Sementara itu, Spanyol, melaju ke perempat final sesudah menumbangkan Irlandia dalam drama adu pinalti.

Dalam babak perempat final, yang dihelat di Gwangju World Cup Stadium, 22 Juni 2002, perlombaan wajib kembali usai dengan adu pinalti. Tapi, pada drama ini, Korea Selatan berhasil menumbangkan Regu Matador dengan nilai 5-3.

Ini ialah kemenangan terakhir Korea Selatan pada Piala Dunia 2002. Setelahnya, pada babak semifinal dan perebutan peringkat ketiga, regu besutan Guus Hiddink hal yang demikian wajib menelan kekalahan.

Baca Juga: Prediksi Kroasia vs Brasil di Perempatfinal Piala Dunia 2022

Brasil 1-7 Jerman (Piala Dunia 2014)

Kejutan besar dalam sejarah Piala Dunia kembali terjadi pada gelaran Piala Dunia 2014. Kali ini, lakonnya adalah Brasil. Mereka harus rela dihancurkan Jerman dengan skor 1-7 pada babak semifinal.

Brasil melaju ke semifinal usai mengalahkan Kolombia dengan skor 2-1 pada babak perempat final. Sementara itu, pada fase yang sama, Jerman sukses mengandaskan Prancis.

Pada laga semifinal, yang dihelat di Estadio Mineirao, 8 Juli 2014, Jerman menggila. Mereka mengalahkan Brasil dengan skor 7-1. Ini merupakan rekor kekalahan terburuk Brasil sejak 1920.

Tujuh gol Jerman pada laga ini dicetak Andre Schurrle (dua gol), Toni Kroos (dua gol), Thomas Muller, Miroslav Klose, dan Sami Khedira. Sementara, satu-satunya gol Brasil dicetak Oscar.

Tangkis 2 Penalti Spanyol, Yassine Bounou Catat Sejarah Baru di Piala Dunia

Tangkis 2 Penalti Spanyol, Yassine Bounou Catat Sejarah Baru di Piala Dunia

Bolaprediksi.org – Kiper Maroko Yassine Bounou mampu menepis dua penalti Spanyol dalam duel babak 16 besar Piala Dunia 2022. Berkat aksi impresifnya itu, Bounou pun mengukir sejarah di Piala Dunia.

Maroko berhasil lolos ke perempat final Piala Dunia 2022 mengalahkan Spanyol. Mereka memenangkan pertandingan lewat adu penalti di Education City Stadium, Rabu (7/12/2022) dini hari WIB.

Laga Maroko vs Spanyol berakhir imbang tanpa gol sampai extra time. Alhasil, pemenang pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti karena skor 0-0.

Pada babak tos-tosan, Bounou menjadi pahlawan kemenangan Maroko. Dia berhasil menepis tendangan dua algojo penalti Spanyol, yakni Carlos Soler dan Sergio Busquets.

Maroko pada akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 3-0. Mereka pun berhak melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2022.

Catatkan Sejarah

Aksi penyelamatan yang dilakukan Bounou saat adu penalti melawan Spanyol membuatnya mencatatkan sejarah baru di Piala Dunia 2022 ini.

Bounou kini tercatat sebagai kiper asal Afrika pertama dan satu-satunya yang mampu menepis dua tendangan dalam satu laga adu penalti Piala Dunia.

Setelah pertandingan, Bounou terpilih sebagai pemain terbaik atau man of the match dalam duel Maroko vs Spanyol.

Cuma Beruntung

Meski menjadi pahlawan Maroko, Bounou tetap merendah dengan mengatakan bahwa penyelamatannya lebih merupakan keberuntungan daripada keterampilan.

“Anda tahu penalti, itu sedikit intuisi, sedikit keberuntungan,” kata Bounou kepada beIN Sports.

“Kami menang, itu yang paling penting. Angkat topi untuk seluruh tim, mereka melakukan pekerjaan dengan baik, luar biasa.”

Puji Kinerja Tim

Ini pertama kalinya Maroko mencapai perempat final sejak ikut serta Piala Dunia pada edisi 1970. Bounou merasa sangat senang dengan kemenangan yang diraih timnya.

“Saya sangat senang untuk tim – mereka melakukan pekerjaan dengan baik sepanjang pertandingan,” lanjut Bounou.

“Kami memahami (bagaimana cara memainkan) permainan sejak awal, jadi saya sangat senang atas kemenangan ini.”

Dukungan Suporter

Suporter Maroko terlihat memadati Education City Stadium. Bounou juga mengucapkan terima kasih atas dukungan pada suporter.

“Kami merasakan dukungan dari fans kami di Maroko dan di tempat lain, dan itu memberi kami momentum di stadion,” tambah Bounou.

“Atas nama semua pemain, saya ingin berterima kasih kepada para penggemar yang telah membantu kami dalam tugas ini.

“Saya mengucapkan selamat kepada semua pemain dan saya ingin memberikan kemenangan ini kepada semua orang Maroko.”

Baca Juga: 3 Pemain Maroko yang Bisa Kejutkan Spanyol di 16 Besar Piala Dunia 2022

Lawan Portugal di Perempat Final

Selanjutnya, Maroko akan melawan Portugal di perempat final. Portugal lolos berakhir menaklukkan Swiss dengan nilai 6-1.

Lomba Maroko vs Portugal akan digelar di Al Thumama Stadium, 10 Desember 2022 akan datang.

Kampiun dari partai Maroko vs Portugal akan menghadapi salah satu dari Inggris atau jawara bertahan Prancis di semifinal.

3 Pemain Maroko yang Bisa Kejutkan Spanyol di 16 Besar Piala Dunia 2022

3 Pemain Maroko yang Bisa Kejutkan Spanyol di 16 Besar Piala Dunia 2022

Bolaprediksi.org – Timnas Maroko perlu dari sekadar kerja keras untuk lolos ke babak perempat final Piala Dunia 2022. The Atlas Lions juga perlu sedikit keajaiban. Mengapa?

Sebab, Maroko akan menghadapi Timnas Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Duel hal yang demikian bakal digelar pada Selasa (6/12), di Education City Stadium, Al Rayyan, Qatar.

Secara pengalaman, Maroko tentu saja keok jauh dari Spanyol. Apalagi, La Furia Roja pernah menjadi pemenang Piala Dunia pada 2010 di Afrika Selatan.

Tapi, Maroko masih punya kans untuk menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Berikut tiga pemain The Atlas Lions yang dapat mengagetkan La Furia Roja.

Hakim Ziyech

Hakim Ziyech dapat menjadi pemain Maroko yang paling berbahaya buat Spanyol. Winger berusia 29 tahun itu punya kemampuan untuk mengubah jalannya pertandingan.

Hakim Ziyech selalu bermain dalam tiga partai Maroko di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022. Pemain Chelsea itu mampu membukukan satu gol dan satu assist.

Hakim Ziyech bakal beroperasi di sisi sayap kanan Maroko. Mantan pemain AFC Ajax itu kemungkinan bakal beradu dengan Jordi Alba selaku pemilik bek sayap kiri Spanyol.

Achraf Hakimi

Achraf Hakimi adalah salah satu bek sayap terbaik di dunia. Pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu memiliki kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya.

Achraf Hakimi tiga kali menjadi starter untuk Maroko di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022. Bek berusia 24 tahun itu membuat satu assist.

Achraf Hakimi akan bahu-membahu bersama Hakim Ziyech di sisi kanan Maroko. Oleh karenanya, lini pertahanan Spanyol perlu mewaspadai kolaborasi dua pemain tersebut.

Baca Juga: Dilema Lionel Messi, Antara Piala Dunia dan Diego Maradona

Sofyan Amrabat

Sofyan Amrabat menjadi jantung permainan Maroko di lini tengah. Serangan The Atlas Lions kerap bermula dari kaki pemain berusia 26 tahun itu.

Sofyan Amrabat juga bertipikal sebagai gelandang petarung. Pemain Fiorentina itu bisa merusak lini tengah Spanyol yang dimotori oleh duo Pedri dan Gavi.

Peran sentral Sofyan Amrabat di Maroko terlihat dari statistiknya. Pemain bernomor punggung empat itu menjadi satu dari tiga pemain The Atlas Lions yang selalu mencatatkan menit bertanding di babak penyisihan grup.

Ingin Sukses Lawan Prancis di Piala Dunia 2022, Ini Saran Buat Inggris

Ingin Sukses Lawan Prancis di Piala Dunia 2022, Ini Saran Buat Inggris

Bolaprediksi.org – Mantan pelatih Inggris, Sven Goran Eriksson baru-baru ini memberikan saran kepada Gareth Southgate. Eriksson menyarankan untuk mencadangkan Bukayo Saka dalam pertandingan melawan Prancis.

Inggris tampil cukup bagus di Piala Dunia 2022. Harry Kane dan kolega mampu melaju hingga babak perempat final.

Pada babak perempat final, Inggris akan berjumpa Prancis. Mereka menghadapi Kylian Mbappe dan kolega di Stadion Al Bayt, Minggu, 11 Desember 2022 pukul 02.00 WIB.

Pada babak 16 besar, Inggris menang 3-0 atas Senegal. Sementara Prancis mengalahkan Polandia dengan skor 3-1.

Cadangkan Saka

Bukayo Saka tampil mengesankan ketika Inggris menaklukkan Senegal. Eriksson percaya Saka patut digantikan oleh Marcus Rashford ketika menghadapi Prancis untuk memperebutkan daerah di semifinal.

“Bukayo Saka sungguh-sungguh pesat tetapi aku pikir Marcus Rashford patut mengawali di depannya walaupun ia mencetak gol melawan Senegal,” kata Eriksson terhadap BoyleSports.

“Aku pikir Prancis akan mempunyai lebih banyak pembatasan bola sehingga kami memerlukan kecepatan sebanyak mungkin untuk Bukayo Saka tampil mengesankan ketika Inggris menumbangkan Senegal. Eriksson percaya Saka patut digantikan oleh Marcus Rashford ketika menghadapi Prancis untuk memperebutkan daerah di semifinal.

“Bukayo Saka sungguh-sungguh pesat namun aku pikir Marcus Rashford patut mengawali di depannya walaupun ia mencetak gol melawan Senegal,” kata Eriksson terhadap BoyleSports.

“Aku pikir Prancis akan mempunyai lebih banyak pembatasan bola sehingga kami memerlukan kecepatan sebanyak mungkin untuk melawan mereka.

“Sekiranya kami mempunyai Rashford dalam serangan balik, kami mempunyai kans yang jauh lebih bagus untuk melaksanakan serangan balik dan menjadi lebih mematikan dalam serangan balik, jadi aku patut memilih Rashford, Foden, dan Kane melawan Prancis.melawan mereka.

“Jikalau kami mempunyai Rashford dalam serangan balik, kami mempunyai kesempatan yang jauh lebih bagus untuk melaksanakan serangan balik dan menjadi lebih mematikan dalam serangan balik, jadi aku patut memilih Rashford, Foden, dan Kane melawan Prancis.

“Rashford adalah seorang pelari dengan dan tanpa bola, dia harus bermain.”

Performa Inggris

Eriksson juga memberikan penilaian mengenai performa Inggris saat mengalahkan. Menurutnya, Inggris tampil sangat baik dalam pertandingan tersebut.

“Inggris hebat kemarin, itu adalah pertandingan hebat lainnya. Mereka tidak memulai dengan sangat baik tetapi setelah gol pertama mereka mengendalikan segalanya,” lanjutnya.

“Mereka mencetak tiga gol, semua serangan balik dan Inggris sangat bagus dalam hal itu karena mereka memiliki skill dalam situasi satu lawan satu dan kecepatan. Mereka adalah salah satu tim serangan balik terbaik di turnamen dan itu terlihat.

“Saya pikir Inggris memiliki serangan terbaik di turnamen, tetapi Kylian Mbappe tidak seburuk itu! Inggris memiliki begitu banyak solusi. Kane harus selalu bermain tetapi di sekelilingnya ada begitu banyak pilihan. Itu membuat Inggris begitu kuat.”

Hasil dan Jadwal 16 Besar Piala Dunia 2022

Sabtu (3/12/2022)

22.00 WIB: Belanda 3-1 Amerika Serikat

Minggu (4/12/2022)

02.00 WIB: Argentina 2-1 Australia
22.00 WIB: Prancis 3-1 Polandia

Senin (5/12/2022)

02.00 WIB: Inggris 3-0 Senegal
22.00 WIB: Jepang 1-1 Kroasia (1-3 penalti)

Selasa (6/12/2022)

02.00 WIB: Brasil 4-1 Korea Selatan
22.00 WIB: Maroko Vs Spanyol

Rabu (7/12/2022)

02.00 WIB: Portugal Vs Swiss

Dilema Lionel Messi, Antara Piala Dunia dan Diego Maradona

Dilema Lionel Messi, Antara Piala Dunia dan Diego Maradona

Penampilan penuh gairah Lionel Messi di Piala Dunia 2022 Qatar membuatnya mendapatkan kembali perhatian dari publik Argentina. Namun, kecintaan pendukung La Albiceleste terhadap Diego Maradona bisa saja kembali melampauinya jika Messi gagal membawa pulang trofi pada tahun ini.

Messi dan Maradona yakni dua pemain nomor sepuluh yang sudah luar biasa dunia sebagai pencetak gol paling produktif di dunia. Mereka punya gaya bermain yang benar-benar mirip: mengandalkan sentra gravitasi rendah untuk berbelok, punya nyali menerobos pertahanan, dan kesanggupan membikin bola semacam itu lengket di kakinya.

Tapi, cuma Maradona, yang meninggal dua tahun lalu, yang sukses menolong Argentina menyabet trofi tertinggi sepak bola dunia. Ia menolong timnya meraih trofi Piala Dunia 1986 dikala gol Tangan Kuasa-nya melawan Inggris menjadi simbol pembangkangan nasional sesudah rasa malu kekalahan Perang Falkands.

Para penggemar Argentina mengatakan bahwa mereka tak peduli berapa banyak Ballon d’Or dan trofi yang dimenangkan Messi bersama Barcelona. Mereka sekarang memberi tantangan pada pemain berusia 35 tahun itu untuk menandingi torehan Maradona meraih Piala Dunia.

Messi dan Maradona konsisten berada di dua kutub yang berbeda. Dikala Messi hadir sebagai pemain sepak bola yang pendiam dan pemalu, Maradona hadir dengan bermacam lelucon, kegaduhan, dan simbol pemberontakannya. Sebagian klasifikasi penggemar pun sempat menggerutu apakah Messi benar-benar seorang Argentina sejati.

Benci tapi Cinta Lionel Messi

Messi dan Maradona juga punya pijakan permulaan yang berbeda dalam meniti karier. Messi pergi ke Spanyol pada umur 13 tahun untuk bergabung bersama Barcelona, meski Maradona lahir di tempat kumuh dan meniti karier di klub-klub lokal termasuk Boca Juniors.

Messi sukses meraih lebih banyak kesuksesan dalam jumlah gol dan penghargaan ketimbang Maradona. Ia sudah menjaga dirinya dalam keadaan prima, meski Maradona jatuh pada obat-obatan, kehidupan yang liar, dan penuh rasa frustrasi.

Mereka yang dekat dengan Messi mungkin sadar betul dambaan bintang Barcelona dan PSG hal yang demikian untuk membawa Argentina kembali ke kejayaan. Dia telah membuktikannya melewati tangisan sesudah Argentina meraih Copa America 2021, trofi mayor pertama La Albiceleste dalam 28 tahun terakhir.  “Orang Argentina senantiasa mempunyai relasi benci namun cinta dengan Messi” kata Gustavo Franchini,  penggemar berusia 44 tahun, di Buenos Aires.

“Kami senantiasa membandingkannya dengan Maradona, yang menjuarai Piala Dunia 36 tahun lalu. Semenjak ketika itu, kami belum pernah menang lagi. Seluruh orang mengatakan ia patut menjuarai Piala Dunia untuk menempuh status Maradona dan banyak orang, seperti aku, berdaya upaya jikalau dia gagal, ia tak pantas bersanding dengannya,” kata Franchini mengenang peran sentral Maradona membawa Argentina pemenang Piala Dunia 1986.

Di Qatar, edisi Piala Dunia kelimanya, Messi sudah menjadi jantung utama skuad Argentina, Dia mempunyai kesempatan yang sama pantasnya dengan Maradona untuk mengangkat trofi. Di stadion, di bar, di taman-taman, dan di rumah, para penggemar sudah menyuarakan dukungannya untuk Messi dalam tiga lomba permulaan fase grup. Dia akan memimpin timnas Argentina untuk melawan Australia pada babak 16 besar.

Dua Wajah Lionel Messi

Banyak spanduk meletakan wajah Messi dan Maradona dalam satu gambar yang sama. Beberapa menggambarkan mendiang pemain nomor 10 itu tersenyum dari surga kepada Messi, ahli warisnya dalam sepak bola.

Messi sendiri mengangkat moral rekan satu tim setelah kekalahan mengejutkan dari Arab Saudi pada partai pembuka. Ia memimpin rekan satu tim di lapangan dan di ruang ganti untuk mengalahkan Meksiko dan Polandia. “Setelah Copa America, dia tampak lebih tenang, dia lebih santai, menikmati permainannyanya,” kata penggemar lainnya, Facundo Moreno, 39 tahun.

Ia menambahkan, “Bagi saya, Messi selalu merasakan dan melakukan segalanya untuk timnas, dari pertandingan pertamanya hingga sekarang. Dia idola saya. Maradona dan dia memiliki kepribadian yang sangat berbeda, tetapi di lapangan mereka berdua melakukan hal yang sama.”

Baca Juga: Daftar Lengkap Man of the Match, Top Skor, dan Top Assist Piala Dunia 2022

Marcelo Sottile, seorang jurnalis olahraga dan penulis biografi Messi, El Distinto, mengungkapkan ada kesenjangan generasi di antara Messi dan Maradona. “Ada kesenjangan generasi di antara mereka yang mengingat dan menghormati Maradona dan penggemar yang lebih muda yang tidak terlalu berprasangka buruk terhadap Messi,” kata dia.

“Saya memiliki seorang putra berusia 18 tahun yang tidak pernah mempertanyakan Messi, yang tidak pernah mengatakan bahwa, ‘kamu bermain bagus untuk Barcelona tetapi tidak untuk Argentina’. Messi menderita karena menjadi bintang yang dihormati di Barcelona tetapi sering mendapatkan serangan di Argentina.”

Sottile menambahkan, “Orang-orang menuntut lebih banyak dari Messi karena dia hadir untuk bersaing dan menyaingi Maradona. Selama 15 tahun terakhir, dia termasuk di antara tiga pemain terbaik di dunia. Anda harus memuji seorang pemain dengan konsistensi itu, tapi sayangnya, dia harus menang di sini karena di Argentina kemenangan adalah yang terpenting.”

Daftar Lengkap Man of the Match, Top Skor, dan Top Assist Piala Dunia 2022

Daftar Lengkap Man of the Match, Top Skor, dan Top Assist Piala Dunia 2022

Bolaprediksi.org – Piala Dunia 2022 semakin seru untuk diikuti. Babak 16 besar sudah dimulai dengan menampilkan dua pertandingan, yakni Belanda vs Amerika Serikat serta Argentina vs Australia.

Belanda sukses lolos ke perempat final berakhir membungkam Amerika Serikat 3-1. Lawan mereka di perempat final yakni Argentina yang berhasil menumbangkan Australia 2-1.

Sesudah lomba di Piala Dunia 2022, FIFA memberikan penghargaan Man of the Match bagi pemain yang tampil apik.

Siapa saja pemain yang pernah menerima penghargaan hal yang demikian selama Piala Dunia 2022? Lalu, siapa saja yang masuk daftar sebagai top nilai serta top assist? Cek selengkapnya di bawah ini.

Hasil dan Man of the Match – Grup A

20 November 2022 : Qatar Vs Ekuador (0 – 2)

Man of the Match: Enner Valencia

21 November 2022 : Senegal Vs Belanda (0 – 2)

Man of the Match: Cody Gakpo

25 November 2022 : Qatar Vs Senegal (1-3)

Man of the Match: Famara Diedhiou

25 November 2022 : Belanda Vs Ekuador (1-1)

Man of the Match: Frenkie de Jong

29 November 2022 : Ekuador Vs Senegal (1-2)

Man of the Match: Kalidou Koulibaly

29 November 2022 : Belanda Vs Qatar (2-0)

Man of the Match: Davy Klaassen

Hasil dan Man of the Match – Grup B

21 November 2022 : Inggris Vs Iran (6 – 2)

Man of the Match: Bukayo Saka

21 November 2022 : AS Vs Wales (1 – 1)

Man of the Match: Gareth Bale

25 November 2022 : Wales Vs Iran (0-2)

Man of the Match: Mehdi Taremi

25 November 2022 : Inggris Vs AS (0-0)

Man of the Match: Christian Pulisic

29 November 2022 : Wales Vs Inggris (0-3)

Man of the Match: Marcus Rashford

29 November 2022 : Iran Vs AS

Man of the Match: Christian Pulisic

Hasil dan Man of the Match – Grup C

22 November 2022 : Argentina Vs Arab Saudi (1 – 2)

Man of the Match: Arabia Mohammed Alowais

22 November 2022 : Meksiko Vs Polandia (0 – 0)

Man of the Match: Guillermo Ochoa

26 November 2022 : Polandia Vs Arab Saudi (2-0)

Man of the Match: Robert Lewandowski

26 November 2022 : Argentina Vs Meksiko (2-0)

Man of the Match: Lionel Messi

1 Desember 2022 : Polandia Vs Argentina (0-2)

Man of the Match: Alexis Mac Allister

1 Desember 2022 : Arab Saudi Vs Meksiko (1-2)

Man of the Match: Luis Chavez

Hasil dan Man of the Match – Grup D

22 November 2022 : Denmark Vs Tunisia (0 – 0)

Man of the Match: Aissa Laidouni

22 November 2022 : Prancis Vs Australia (4 – 1)

Man of the Match: Kylian Mbappe

26 November 2022 : Tunisia Vs Australia (0-1)

Man of the Match: Mitchell Duke

26 November 2022 : Prancis Vs Denmark (2-1)

Man of the Match: Kylian Mbappe

30 November 2022 : Australia Vs Denmark (1-0)

Man of the Match: Mathew Leckie

30 November 202 : Tunisia Vs Prancis (1-0)

Man of the Match: Wahbi Khazri

Hasil dan Man of the Match – Grup E

23 November 2022 : Jerman Vs Jepang (1-2)

Man of the Match: Shuichi Gonda

23 November 2022 : Spanyol Vs Kosta Rika (7-0)

Man of the Match: Gavi

27 November 2022 : Jepang Vs Kosta Rika (0 – 1)

Man of the Match: Keysher Fuller

27 November 2022 : Spanyol Vs Jerman (1 – 1)

Man of the Match: Alvaro Morata

2 Desember 2022 : Jepang Vs Spanyol (2-1)

Man of the Match: Ao Tanaka

2 Desember 2022 : Kosta Rika Vs Jerman (2-4)

Man of the Match: Kai Havertz

Hasil dan Man of the Match – Grup F

23 November 2022 : Maroko Vs Kroasia (0 – 0)

Man of the Match: Luka Modric

23 November 2022 : Belgia Vs Kanada (1 – 0)

Man of the Match: Kevin De Bruyne

27 November 2022 : Belgia Vs Maroko (0 – 2)

Man of the Match: Hakim Ziyech

27 November 2022 : Kroasia Vs Kanada (4 – 1)

Man of the Match: Andrej Kramaric

1 Desember 2022 : Kroasia Vs Belgia (0-0)

Man of the Match : Luka Modric

1 Desember 2022 : Kanada Vs Maroko (1-2)

Man of the Match: Achraf Hakimi

Baca Juga: Prediksi Jepang vs Kroasia di 16 Besar Piala Dunia 2022

Hasil dan Man of the Match – Grup G

24 November 2022 : Swiss Vs Kamerun (1 – 0)

Man of the Match: Yann Sommer

24 November 2022 : Brasil Vs Serbia (2 – 0)

Man of the Match: Richarlison

28 November 2022 : Kamerun Vs Serbia (3-3)

Man of the Match: Vincent Aboubakar

28 November 2022 : Brasil Vs Swiss (2-0)

Man of the Match: Casemiro

2 Desember 2022 : Serbia Vs Swiss (2-3)

Man of the Match: Granit Xhaka

2 Desember 2022 : Kamerun Vs Brasil (1-0)

Man of the Match: Devis Epassy

Hasil dan Man of the Match – Grup H

24 November 2022 : Uruguay Vs Korsel (0 – 0)

Man of the Match: Federico Valverde

24 November 2022 : Portugal Vs Ghana (3 – 2)

Man of the Match: Cristiano Ronaldo

28 November 2022 : Korsel Vs Ghana (2-3)

Man of the Match: Mohammed Kudus

28 November 2022 : Portugal Vs Uruguay (2-0)

Man of the Match: Bruno Fernandes

3 Desember 2022 : Ghana Vs Uruguay (0-2)

Man of the Match: Giorgian de Arrascaeta

3 Desember 2022 : Korea Selatan Vs Portugal (2-1)

Man of the Match: Hwang Hee-chan

Hasil dan Man of the Match – 16 Besar

3 Desember 2022 : Belanda Vs Amerika Serikat (3 – 1)

Man of the Match: Denzel Dumfries

4 Desember 2022 : Argentina Vs Australia (2 – 1)

Man of the Match: Lionel Messi

Top Skor Piala Dunia 2022

3 Gol – Enner Valencia (Ekuador), Kylian Mbappe (Prancis), Cody Gakpo (Belanda), Marcus Rashford (Inggris), Alvaro Morata (Spanyol), Lionel Messi (Argentina).

2 Gol – Richarlison (Brasil), Bukayo Saka (Inggris), Olivier Giroud (Prancis), Mehdi Taremi (Iran), Ferran Torres (Spanyol), Andrej Kramaric (Kroasia), Cho Gue-sung (Korea Selatan), Mohammed Kudus (Ghana), Bruno Fernandes (Portugal), Salem Al-Dawsari (Arab Saudi), Niclas Fullkrug (Jerman), Kai Havertz (Jerman), Ritsu Doan (Jepang), Aleksandar Mitrovic (Serbia), Breel Embolo (Swiss), Giorgian de Arrascaeta (Uruguay), Vincent Aboubakar (Kamerun), Julian Alvarez (Argentina).

Top Assist Piala Dunia 2022

3 Assist – Harry Kane (Inggris)

2 Assist – Ivan Perisic (Kroasia), Theo Hernandez (Prancis), Denzel Dumfries (Belanda), Davy Klaassen (Belanda), Bruno Fernandes (Portugal), Dusan Tadic (Serbia), Andrija Zivkovic (Serbia), Jordi Alba (Spanyol), Christian Pulisic (Amerika Serikat).

5 Comeback Sensasional di Piala Dunia 2022

5 Comeback Sensasional di Piala Dunia 2022

Bolaprediksi.org – Perjalanan Jerman di Piala Dunia 2022 sudah berakhir. Pasukan Hansi Flick harus meninggalkan Qatar dengan status pecundang.

Akhir konsisten menimpa, sedangkan Jerman menang 4-2 atas Kosta Rika dalam lomba pamungkas Grup E di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada Jumat (2/12) dini hari WIB.

Impian Panser Eropa pupus, sebab lomba lain di Grup E di hari yang sama, Jepang sanggup menaklukkan Spanyol 2-1. Jerman tergolek di posisi ketiga dengan torehan empat nilai.

Panser Eropa yang sebelumnya digembar-gemborkan bakal menyalak galak kembali hancur lebur di fase grup seperti empat tahun lalu di Rusia, di Piala Dunia 2018. Bye, Jerman!

Jerman sebetulnya tidak jelek-jelek benar-benar. Padahal sempat takluk 1-2 di lomba pertama kontra Jepang, Manuel Neuer cs tampil percaya diri kala bertemu Spanyol dalam lomba kedua yang usai imbang 1-1.

Sempat ketinggalan pada menit ke-62, Die Mannschact konsisten motivasi dan kesudahannya luput dari kekalahan berkat come back yang luar umum lewat Niclas Fullkrug di menit-menit akhir lomba.

Mereka juga tampil dominan dikala menggiling Kosta Rika. Sayang, nasib bagus terbukti masih tidak mau berpihak.

Oh ya, ngomong-ngomong soal comeback, di bawah ini ada duel Piala Dunia 2022 yang tidak keok mengasyikan kecuali Jerman vs Spanyol.

Kroasia vs Kanada (4-1, Grup F)

Momen saat Marko Livaja mencetak gol di laga Kroasia vs Kanada di matchday 2 Grup F Piala Dunia 2022 di Khalifa International Stadium, Minggu (27/11/2022) malam WIB. (c) AP Photo/Darko VojinovicKroasia menunjukkan mental baja, saat bertanding melawan Kanada di Grup F Piala Dunia 2022.

Kebobolan pada menit kedua tak membuat Luka Modric and kolega kehilangan fokus. Anak-anak asuh Zlatko Dalic tetap tenang dan tampil solid.

Di ujung laga, runner-up Piala Dunia 2018 menang telak 4-1 berkat aksi menawan Andrej Kramaric (2 gol), Marko Livaja, dan Lovro Majer.

Jepang vs Spanyol (2-1, Grup E)

Jepang mengirimkan sinyal bagi tim-tim unggulan yang lolos ke babak 16 besar, jangan mengulangi sikap pandang remeh Spanyol.

Spanyol benjol usai ditebas Samurai Biru 2-1 dalam laga terakhir Grup E beberapa waktu lalu.

Di atas angin berkat gol kilat Alvaro Morato pada menit ke-11, La Furia Roja akhirnya tersungkur berkat sengatan gol balasan Jepang melalui Ao Tanaka dan Ritsu Doan.

Beruntung, kekalahan memalukan itu tam membuat jantung Luis Enrique dan pasukannya copot. Soalnya, Tim Matador finis di posisi kedua di bawah Jepang dan berhak mengantongi tiket ke babak 16 besar.

Selain Spanyol, Jepang juga melakukan hal yang sama terhadap Jerman. Jerman yang memimpin lebih dulu pada menit ke-33, terpaksa menenggak empedu. Jepang mampu bangkit dan menang 2-1.

Argentina vs Arab Saudi (1-2, Grup C)

Nama besar Argentina dan kejeniusan Lionel Messi tak ada artinya di hadapan anak-anak Arab Saudi.

Gol penalti Messi pada menit ke-10 menguap begitu saja setelah Arab Saudi mampu bangkit dan kemudian membombardir La Albiceleste dengan dua gol balasan via S. Al-Shehri dan S. Al Dawsari.

Kekalahan ini rupanya jadi pelajaran berharga bagi armada Lionel Sebastian Scaloni. Kini, Messi dkk menatap babak 16 besar dengan ekstra waspada.

Kamerun vs Serbia (3-3, Grup G)

Andrija Zivkovic (kiri) berduel dengan Tolo Nouhou (kanan) di laga Piala Dunia 2022 antara Serbia vs Kamerun, Senin (28/11/2022) (c) AP Photo/Francisco SecoKamerun membuktikan jika tak ada yang tak mungkin di sepak bola. Tim asuhan Rigobert Song membuyarkan kemenangan Serbia setelah memaksa wakil Eropa itu bermain sama kuat 3-3.

Kamerun sebenarnya unggul lebih dulu pada menit ke-24. Akan tetapi, memasuki babak kedua, Serbia berbalik leading 3-1.

Lions Indomptables selamat dari bencana setelah dua pilarnya, Vincent Aboubakar dan Eric Maxim Choupo-Moting mampu memaksimalkan peluang masing-masing pada menit ke-63 serta menit 66′.

Korea Selatan Vs Portugal (2-1, Grup H)

Bek Korea Selatan, Kim Young-Gwon (kanan) mencoba mengawal pergerakan Cristiano Ronaldo (kiri) (c) AP Photo/Hassan AmmarKorea Selatan secara dramatis mengamankan tiket 16 besar Piala Dunia 2022 setelah mempermalukan Portugal 2-1 dalam matchday terakhir fase Grup H Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Jumat (12/2/2022) malam WIB.

Portugal unggul lebih dahulu pada menit ke-5 lewat aksi Ricardo Horta.

Korea membalas lewat aksi Kim Young-gwon pada menit ke-27. Gol Korea ini berawal dari blunder tak sengaja Cristiano Ronaldo. Punggung Cristiano Ronaldo mengenai bola hasil tendangan sudut Son Heung-min.

Bola pantulan dari punggung Ronaldo malah mengarah ke mulut gawang Diogo Costa dan langsung disambar Kim Young-gwon. Skor pun menjadi 1-1 dan bertahan hingga babak pertama berakhir.

Babak kedua, Korea membuat kejutan pada injury time. Pada menit ke-90, Hwang Hee-chan membuyarkan Portugal pada menit ke-90 setelah berhasil merangsek ke kotak penalti. Menerima umpan Son Heung-min, Hwang Hee-chan sukses menjebol gawang Diogo Costa.

Portugal yang sudah lolos sejak matchday kedua dipastikan menjadi juara grup. Sementara, Korea Selatan yang sama-sama meraih empat poin dengan Uruguay, mengamankan posisi 16 besar Piala Dunia 2022, karena unggul produktivitas.

Hasil dan Jadwal 16 Besar Piala Dunia 2022

Sabtu (3/12/2022)

22.00 WIB: Belanda 3-1 Amerika Serikat

Minggu (4/12/2022)

02.00 WIB: Argentina 2-1 Australia
22.00 WIB: Prancis Vs Polandia

Senin (5/12/2022)

02.00 WIB: Inggris Vs Senegal
22.00 WIB: Jepang Vs Kroasia

Selasa (6/12/2022)

02.00 WIB: Brasil Vs Korea Selatan
22.00 WIB: Maroko Vs Spanyol

Rabu (7/12/2022)

02.00 WIB: Portugal Vs Swiss

Daftar Negara Yang Menang Juara Piala Dunia 1930 – 2018, Siapa Paling Banyak Menang?

Daftar Negara Yang Menang Juara Piala Dunia 1930 – 2018, Siapa Paling Banyak Menang?

Daftar Negara Yang Menang Juara Piala Dunia 1930-2018 – Piala Dunia adalah acara terbesar dari olahraga Sepak Bola. Tampil di Piala Dunia saja sudah menjadi kebanggaan tersendiri, apalagi bisa mengangkat trofi.

Peserta Piala Dunia hanya dibatasi 32 negara saja, tentu suatu kehormatan bisa tampil disana. Dari 21 gelar Piala Dunia, ternyata hanya 8 negara yang merasakan bagaimana rasanya mengangkat trofi emas. Delapan negara itu antara lain Uruguay, Italia, Jerman, Inggris, Argentina, Brasil, Spanyol, Prancis.

Ternyata, di negara yang paling banyak mengangkat Trofi Piala Dunia.

Negara Brazil

Brasil terakhir kali mengangkat Trofi Piala Dunia 2002. Ternyata, Tim Samba juga menjadi negara yang paling banyak mengangkat Gold Trophy. Sejak Piala Dunia pertama digelar, Brasil telah membawa pulang Trophy sebanyak lima kali. Mereka menang pada tahun 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002.

Jerman dan Italia menang 4 kali

Jerman dan Italia juga menjadi tim Eropa yang cukup sukses di Piala Dunia. Tercatat mereka telah membawa pulang Trophy sebanyak 4 kali. Piala Dunia Jerman pada tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014. Sedangkan Italia pada tahun 1934, 1938, 1982, dan 2006.

Sayangnya, tahun ini Italia tidak ikut serta dalam Piala Dunia Qatar ini. Ini membuat peluang untuk gelar kelima menjadi tidak mungkin dan harus mencoba empat tahun lagi. Sedangkan Jerman masih bisa membawa pulang trofi kelimanya jika tampil konsisten dan maksimal.

Baca Juga : Prediksi Argentina Vs Arab Saudi, Siapa Yang di Unggulkan?

Daftar Juara Piala Dunia

Nah, berikut ini adalah daftar pemenang Piala Dunia dari tahun 1930 hingga 2018.

  • 1930: Uruguay
  • 1934: Italia
  • 1938: Italia
  • 1950: Uruguay
  • 1954: Jerman Barat
  • 1958: Brasil
  • 1962: Brasil
  • 1966: Inggris Jerman
  • 1970: Brasil
  • 1974: Jerman Barat
  • 1978: Argentina
  • 1982: Italia
  • 1986: Argentina
  • 1990: Jerman Barat
  • 1994: Brasil
  • 1998: Prancis
  • 2002: Brasil
  • 2006: Italia
  • 2010: Spanyol
  • 2014: Jerman
  • 2018: Prancis

Siapa yang akan mengangkat trofi Piala Dunia 2022 di Qatar? Tulis prediksimu di kolom komentar.